D : Ayah, kalau mau tulis Tini Wini Biti apa huruf pertamanya?
A : T
lalu dia diam lagi dan mulai berusaha ngetik. Cukup lama diam, saya perhatikan diam-diam belum ada yang diketik alih alih dia masih meraba-meraba keyboard.
Beberapa saat kemudian dia mulai mengerutu.
"yang mana sih huruf T nya ini"
Saya pura-pura tidak dengar aja. Dia mulai kesal sambil menggumam sendiri.
"T itu kalau mau tulis TK kan? Ini K nya terus mana T nya?"
Sampij disitu dia belum berniat bertanya dan masih terus berusaha hingga akhirnya mulai jengkel sendiri dan bertanya sambil setengah nangis dan marah.
"Ayah mana sih huruf T. Kan kalau mau bilang Te Ka kan ada T dan K. Ini kan K nya, Yah? Terus T nya yang mana? Iva gak tau! " katanya kesal dan mulai nangis
Saya tadinya berniat godain lebih lama tapi daripada ribet akhirnya saya beritahukan yang mana dan dimana posisi T nya. Case Close.
Deeva memang belum bisa baca dan baru bisa menulis namanya sendiri, ibu, ayah dan Quin. Tapi dia selalu act like dia bisa nulis. Dia selalu perhatikan gimana ibunya menulis dan diikuti dengan baik. Yang dia tulis adalah semacam penampakan sandi rumput 😅 dan itu full beberapa buku. Gaya nulisnya, cara pegang pulpen udah betul sekali haha tapi kadang menyesali diri dengan lucunya
"Ayah kapan ya iva bisa baca. Kakak Quin suka bilang iva buta huruf.. Tapi Ayah iva memang belum bisa membaca tapi iva bisa nulis. Iva buta huruf tapi iva bisa nulis, ga apa-apa kan!?"
Hahaha iyain aja biar cepat
0 Comments
